Chairil Anwar, Hasil Karya dan Pengabdiannya (2009) karya Sri Sutjianingsih, puisi merupakan gambaran hidup Chairil Anwar yang individualistis. Chairil Anwar mulai dikenal sebagai penyair pada 1945. Pada tahun itu, Chairil Anwar meminta kepada Armyn Pane, redaksi Panji Pustaka agar memuat sajak-sajaknya.
Ratu Wardarita. Tulisan ini akan memahami makna puisi-puisi yang diciptakan oleh Chairil Anwar yang bertemakan wanita sebanyak sepuluh puisi. Adapun aspek-aspek pemaknaan tersebut akan dianalisis
Abstract. Chairil Anwar adalah sastrawan besar yang hidup pada masa perjuangan bangsa Indonesia. Hal ini memungkinkan baginya untuk menulis pesan-pesan nasionalis dalam puisi- puisinya. Penelitian

fAnalasis Puisi Aku karya Chairil Anwar. Bait pertama : Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Bait itu bermakna bahwa kebulatan keyakinan pengarang yang sangat terhadap apa yang diyakininya, sehingga tak bisa dirayu siapapun. kata "kau" bisa menjadi seorang yang dekat atau bisa menjadi siapa saja.

.
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/438
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/613
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/899
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/631
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/181
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/763
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/627
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/746
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/832
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/646
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/998
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/531
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/219
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/320
  • 0qxg5ewl5c.pages.dev/871
  • kritik sastra puisi aku chairil anwar